About Me

Melqui Aquino Ribeiro Fernandes adalah nama yang diberikan oleh kedua Orang TuaKu sejak saya dilahirkan.

Disebuah daerah pinggiran kota tepatnya disebuah dusun bernama kampung Marinir tertanggal 15 Mei 1990 terlahir seorang anak pertama berjenis kelamin laki-laki dari pasangan Bapak Amelio Fernandes dan Ibu Juliana Oliveira Ribeiro masing-masing berasal dari dua distrik yang berbeda.
Semasa kecilnya Bapaku habiskan disebuah dusun bernama Porlamano sub-distrik Lospalos bersama keluarga besar yang berjumlah delapan orang dan terlahir sebagai anak ke dua, meskipun ekonomi keluarga porak poranda kala itu karena perang masih berkecamuk namun sudah menjadi sebuah komitment dan tanggung jawab orang tua untuk menyekolakan anak-anaknya, karena sebuah prinsip yang dimiliki oleh bapaknya bapaku yang kemudian aku panggil sebagai kakeku, mempunya prinsip yang begitu brilliant karena semasa hidupnya beliau berprinsip bahwa segala sesuatu yang tidak dapat saya lakukan dalam masa hidupku akan di warikan kepada anak cucunya untuk di teruskan, salah satu prinsip yang kemudia diwariskan kepada kami anak cucunya adalah pendidikan yang tinggi. Cukup beliaulah yang tidak bisa membaca dan menulis serta memegang cangkul dan parang bukan untuk anak cucunya, haram kata beliau.
Bermodalkan prinsip dan commitment yang dimiliki kakeku mampu menyekolakan papaku hingga ke jenjang sekolah menengah di ibukota kabupaten kala itu, namun karena pergolakan dan suhu politik yang memanas kala itu hingga papaku meninggalkan sekolahnya di SMP Lospalos kelas satu dan kemudian bergabung dengan tentara pembebasan Timor-Timur yang dicap oleh pemerintah Indonesia sebagai pemberontak kala itu, sebagai pemberontak kala itu, bapak tidak menetap laiknya seperti pemuda lain di kota, tetapi separuh masa mudanya di habiskan di hutan belantara hidup berpindah-pindah nomaden untuk bisa meneruskan perjuangan mereka, sebagai konsekwensi dari sebuah perjuangan melawan tentara Indonesia bapakku terlibat dalam sebuah pertempuran di daerah Home dan kakinya terkena peluru yang di tembakkan oleh Komando Indonesia, karena sudah tidak bisa lari maka papaku menyerah kepada tentara Indonesia yang kemudian dibawah ke kota Lospalos dan kemudian menjalankan perawatan di Rumah Sakit Bakti hudasa Dili, setelah kakinya sembuh ia kemudian tinggal dengan kakek besarku di Kampung Marinir, disitulah awal percintaan mereka bersemi dan menikah dengan ibuku yang berasal dari Aileu Distrik dimana masa kecilnya dihabiskan bersama dengan kakek besarku.  
Pendidikan formalku dimulai dari sekolah dasar 8 Marinir di Kampung Marinir yang sekarang ini menjadi Beto-Tasi di era kemerdekaan Timor Leste dan lulus pada tahun 2002, Pendidikan sekolah menengah Pertama di SPM 30-de-Agostos dan lulus pada tahun 2005, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menegah Atas di SMA Santo-Petrus, Dili Timor-Leste dan lulus pada tahun 2008. Setelah meraih kesuksesan di SMA, saya tidak melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi pada saat itu dan saya terpaksa  mengikuti berbagai kursus mulai dari kursus bahasa Inggris, dan Kurus Komputer selama 6 bulan, setelah menggangur selama kurang lebih setahun, dengan penuh pertimbangan akhirnya papaku putuskan untuk aku menempuh kuliah  di Timor-Leste dan mengambil Jurusan Computer Science pada tahun akademik 2009/2010 di Dili Institute Of Technology sebagai geuforia dari ketertarikan akan dunia teknologi hingga kini sudah menempuh beberapa semester dan sekarang duduk di semester VII, dengan beribu harapan dan ambisi untuk dapat menyelesaikan kuliahku agar bisa membantu papaku untuk membiayai sekolah adik-adikku karena kami di lahirkan dalam keluarga yang cukup besar meski tidak besar-besar amat, tapi jumlah 6 orang laki-laki (6 Brothers) sudah merupakan keluarga besar untuk ukuran kehidupan di ibu kota negara seperti Timor Leste, meskipun ada harapan yang terpendam dalam lubuk hatiku yang paling dalam untuk.............. namun……. Bersambung!!!!!!!!!!

0 comments:

Visita

Flag Counter

Cristo Rei

Tasi Tolu

Followers

Guest Box